Pabrik abon yang ada sampai saat ini umumnya masih dikelola oleh industri
kecil dengan peralatan yang sederhana. Hal ini hampir terjadi pada semua jenis pabrik abon, baik itu pabrik abon sapi, pabrik abon ayam maupun pabrik abon ikan. Memang ada beberapa pabrik abon yang sudah dikelola dalam skala industri, tetapi jumlahnya relatif tidak terlalu banyak. Pabrik abon seperti ini biasanya dimiliki oleh perusahaan abon dengan modal yang cukup besar.
Apabila kita mengunjungi daerah sentra pabrik abon seperti Boyolali, Solo, Salatiga, Karanganyar dan sekitarnya, akan kita jumpai banyak sekali pabrik abon skala home industri dengan teknologi tradisional tetapi menghasilkan produk dengan kualitas yang sangat baik. Peralatan seperti penggorengan sederhana, tungku dengan bahan bakar kayu, kuali, dll, bukanlah halangan bagi pabrik abon tradisional ini untuk tetap memberikan abon kualitas terbaik.
Beberapa kendala yang saat ini masih menjadi kendala bagi pabrik abon dan para pelaku bisnis abon ini antara lain:
- Permodalan, karena secara umum masih dianggap "kurang bankable" oleh bank apabila diukur menggunakan standar bank secara konvensional. Hal ini terutama karena masalah administratif dan pencatatan laporan keuangan pabrik yang ala kadarnya.
- Jaringan pemasaran. Umumnya masih belum punya akses ke modern market.
- Standar Kualitas yang cenderung kurang konstan. Sebagai akibat prosesnya yang sederhana dan lebih banyak mengandalkan keahlian personal dan test organoleptik tanpa alat ukur baku, mengakibatkan proses dan produk cenderung subyektif dan sering agak berubah, misalnya warna, tingkat kematangan dll.
Hal-hal tersebut di atas hanya sebagian kecil masalah yang dialami oleh beberapa pabrik abon.
Spinner Pabrik Abon |
Apabila kita mengunjungi daerah sentra pabrik abon seperti Boyolali, Solo, Salatiga, Karanganyar dan sekitarnya, akan kita jumpai banyak sekali pabrik abon skala home industri dengan teknologi tradisional tetapi menghasilkan produk dengan kualitas yang sangat baik. Peralatan seperti penggorengan sederhana, tungku dengan bahan bakar kayu, kuali, dll, bukanlah halangan bagi pabrik abon tradisional ini untuk tetap memberikan abon kualitas terbaik.
Beberapa kendala yang saat ini masih menjadi kendala bagi pabrik abon dan para pelaku bisnis abon ini antara lain:
- Permodalan, karena secara umum masih dianggap "kurang bankable" oleh bank apabila diukur menggunakan standar bank secara konvensional. Hal ini terutama karena masalah administratif dan pencatatan laporan keuangan pabrik yang ala kadarnya.
- Jaringan pemasaran. Umumnya masih belum punya akses ke modern market.
- Standar Kualitas yang cenderung kurang konstan. Sebagai akibat prosesnya yang sederhana dan lebih banyak mengandalkan keahlian personal dan test organoleptik tanpa alat ukur baku, mengakibatkan proses dan produk cenderung subyektif dan sering agak berubah, misalnya warna, tingkat kematangan dll.
Hal-hal tersebut di atas hanya sebagian kecil masalah yang dialami oleh beberapa pabrik abon.
Tungku, Pabrik Abon |